Hari ini saya diminta oleh sebuah komunitas untuk bisa menjadi mentor dalam pengembangan bisnis anggotanya. Tentu saya sangat senang sekali mendengarnya dan tentu ingin membantu mengembangkan bisnis mahasiswa yang memang berniat untuk membangun bisnis mereka.
Mereka kemudian bertanya, “Apakah menurut kakak mentoring itu dalam bisnis itu penting?” Buat saya, mentoring sangat penting. Anda bisa membaca tulisan saya, Siapa Mentor Anda? yang saya jabarkan betapa berpengaruhnya mentoring dalam pengembangan bisnis saya. Namun, yang lebih penting lagi buat saya adalah para mentee nya atau mereka yang dibimbing. Kenapa?
Seringkali mereka yang mengikuti mentoring berharap banyak sekali kepada mentor nya untuk bisa memberikan pengarahan yang sedetil-detilnya dan sejelas-jelasnya dari mentor mereka. Namun, kalau saya yang menjadi mentor mohon maaf, saya harus bilang bahwa saya bukan guru atau pembimbing seperti itu.
Mentee-mentee bisnis saya akan saya arahkan bukan bagaimana cara melaksanakan ini atau itu, namun bagaimana mengeluarkan effort mereka lebih dari 100%. Kenapa? Karena bisnis adalah tentang aksi serta pengalaman (khususnya mereka yang belum berbisnis sama sekali).
Banyak yang bilang, “Kak, gimana cara memulai bisnis ya? Saya ga punya uang sama sekali untuk memulainya.”
Saya kemudian memberitahukan nama-nama pebisnis sukses yang memulai bisnis dari modal nol bahkan minus. Saya minta mereka mencari tahu bagaimana caranya untuk meraih kesuksesan seperti itu. List cara-caranya. Cek cara-cara yang paling pas untuk dilaksanakan. Ga bisa ketemu orangnya langsung, cek Google. Ambil hape, buka laptop, cari referensi sampai ketemu. Bisa kok kita memulai bisnis dari suatu kondisi di mana kita tidak punya uang sama sekali.
Saya juga kemudian mendapat pertanyaan, “Kenapa ya kripik buatan saya ga laku-laku?”. Saya bilang, ke berapa orang keripik itu sudah ditawarkan? Apakah sudah ditawarkan ke toko-toko? Sudah membuat sampel gratis agar orang bisa mencobanya? Sudahkah Anda mendapatkan masukan terkait kripik Anda itu? Jawabannya sederhana: belum.
Membangun bisnis atau menjadi seorang wirausahawan memang terlihat begitu menggiurkan. Kekayaan, popularitas, dan bahkan jaringan di atas rata-rata. Jika bisnis sudah berkembang, stabil, dan mapan, bahkan kita sebagai pemiliki bisnis pun tidak perlu susah payah dan bekerja keras untuk menghasilkan uang, karena sudah menghasilkan secara otomatis dari sistem yang sudah ada.
Tentu kesuksesan bisnis seperti itu memerlukan harga untuk menebusnya. Salah satu harganya adalah, dalam pengembangan awal, bisnis memerlukan kita untuk bekerja keras lebih banyak, lebih lama, dan lebih besar dari kerja orang rata-rata. Inilah yang saya sebut sebagai 200% Effort, dan inilah hal yang paling sering dihindari oleh orang yang ingin sukses dalam bisnisnya. Mereka hanya ingin bisnisnya tumbuh dan berkembang dengan pesatnya, dengan usaha yang sekecil-kecilnya.
Jika dalam tahap awal pengembangan bisnis Anda tidak memerlukan 200% Effort dan sekarang bisnis Anda sudah tumbuh dan berkembang dengan mapan, silakan bagi bagaimana caranya.
Ingin berkomunikasi dengan saya? Follow saja @ArryRahmawan
*Anda ingin request tips dan trik bisnis untuk memecahkan masalah yang sedang Anda hadapi? Silakan tinggalkan komentar Anda. Temukan artikel berkualitas seputar tips bisnis, pemasaran, dan motivasi bisnis di ArryRahmawan.net setiap harinya.Klik di sini untuk mendapat kiriman artikel langsung ke email Anda. Gratis!
