When You Focus on Positive Things,
You Push Your Mind in a Positive Direction
Semua orang setuju bahwa kita diciptakan unik. Semua orang setuju bahwa tidak ada satu pun manusia yang identik sama persis. Namun, tidak semua orang berani untuk mengakui bahwa dirinya adalah sesuatu yang diciptakan Tuhan dengan spesial: hanya ada satu-satunya di dunia.
Tulisan ini saya buat karena hari ini saya mendapatkan sebuah email dari seorang pembaca, “Kak, saya baru lulus SMA dan saat ini bingung ingin menentukan kuliah di jurusan apa. Ibu saya ingin saya menjadi dokter, namun saya adalah orang yang suka menulis dan merangkai kata. Saya cinta sastra.”
Jika Anda ada di posisi pembaca di atas, mana yang akan Anda pilih?
Masuk jurusan kedokteran, atau masuk jurusan sastra?
Di sinilah kemudian saatnya menentukan fokus Anda. Ke manakah diri kita akan memilih, karena tidak mungkin diri kita menguasai semua hal yang ada di muka bumi. Kita terlahir unik, menarik, dan berbeda, tinggal kita fokuskan letak kekuatan kita. Di manakah kekuatan itu berada? Fokuskan, tajamkan kekuatan Anda.
Mengapa perlu fokus pada kelebihan yang Anda miliki? Fokus pada kelebihan akan memperbesar peluang Anda untuk bisa menjadi yang terbaik. Fokus pada kelebihan akan memperbesar peluang Anda untuk sukses, ketimbang Anda harus terseok-seok mengasah kekurangan Anda menjadi sebuah kekuatan. Itu pun bisa Anda lakukan, namun tentu memerlukan usaha berlipat-lipat dibandingkan Anda fokus pada pengembangan kelebihan Anda.
Sebelum Anda memulai bisnis, memulai karir, atau bahkan menjalani kehidupan sehari-hari, petakan di mana letak kekuatan Anda. Tonjolkanlah dan jadilah berbeda. Milikilah ciri khas unik Anda.
Saya sering menjumpai rekan dan klien saya yang menjadi ‘setengah-setengah’ karena takut untuk menjadi diri sendiri. Dia suka seni, namun ‘dipaksakan’ masuk ke teknik fisika dengan alasan ‘lebih berpeluang masuk kerja (klasik)’. Di ujung akhir wisuda, secara prestasi dia biasa saja. Lulus secara biasa, jika dibandingkan dengan banyak temannya yang lain yang memang kemudian mahir di bidang itu. Pada akhirnya dia memilih jalan untuk belajar teater. Artist. Ya, she’s born to be an artist. Buat apa kita menjadi orang lain?
Bayangkan, apa yang akan dia capai apabila dia FOKUS menghabiskan empat tahun kuliahnya di bidang seni? Saya yakin dia akan menjadi seorang pemain teater papan atas negeri ini.
Jadi, jika Anda menjadi pengirim email yang galau seperti yang saya sebutkan di awal, manakah yang Anda pilih?
Bagaimanapun, keputusan mutlak di tangan Anda. Dalam tulisan ini (sekaligus menjawab pertanyaan), mulailah berani untuk beraspirasi tentang ‘siapa diri kita’, dan (selama itu baik) jadilah diri kita sendiri.
Jadi, apa fokus hidup Anda?
Jika Anda semakin galau, silakan klik Bekerja dengan Passion!
Ingin berkomunikasi dengan saya?ย Follow saja @ArryRahmawan
*Anda inginย request tips dan trik bisnis untuk memecahkan masalah yang sedang Anda hadapi? Silakan tinggalkan komentar Anda. Temukan artikel berkualitas seputar tips pengembanganย bisnis, karierย danย pencapaian hidupย diย ArryRahmawan.netย setiap harinya.Klik di sini untuk mendapat kiriman artikel langsung ke email Anda. Gratis!
