Merdeka! Merdeka! Mungkin itulah kata yang dikumandangkan di seluruh pelosok Indonesia pada 67 tahun lalu saat Bung Karno selesai membacakan teks proklamasi yang menandakan bahwa Indonesia sudah merdeka dan terlepas dari tangan penjajah. Menariknya itu juga di Bulan Ramadhan, sama seperti dirgahayu RI tahun ini. 350 tahun penderitaan dijajah Belanda ditambah lagi 3,5 tahun penjajahan Jepang akhirnya berbuah manis. Indonesia bebas menentukan nasibnya sendiri dan dinyatakan berdaulat oleh bangsa yang lain.
Perjuangan selanjutnya belum selesai. Sampai tahun 1949 Indonesia masih harus mempertahankan status kemerdekaannya dari berbagai macam agresi militer yang dilakukan oleh Belanda. Menata ulang kembali pemerintahan, membebaskan Irian Barat. Gonjang-ganjing ekonomi-politik di tahun 1963-1965, menghadapi krisis di tahun 1997/1998, dan akhirnya sampailah pada titik saat ini. Perjuangan yang belum genap seabad lamanya tapi sudah banyak yang dirasakan. Inilah Indonesiaku. Sebuah bangsa yang dipuji-puji oleh bangsa lain karena resistensi menghadapi krisis dan keanekaragamannya yang dahsyat. Tetapi justru dikucilkan oleh anak-anak bangsanya sendiri yang menganggap Indonesia adalah ladang korupsi dan kriminal yang tidak bisa disembuhkan.
Satu kata untuk saya bagi Indonesia. Bangga! Ya, saya bangga berasal dari Indonesia. Saya bangga saya adalah bangsa Indonesia. Indonesia di mata saya adalah sebuah bangsa yang besar. Bayangkan saja, penduduknya yang nyaris mencapai 250 juta jiwa merupakan potensi luar biasa bahwa bangsa ini adalah bangsa yang kuat. Jika penduduk negara lain yang kecil saja bisa menjadi kuat, apalagi dengan Indonesia?
Wilayah yang sangat luas, kekayaan alam yang melimpah, prestasi-prestasi yang ditorehkan di kancah internasional harusnya mampu membuat kita bangga dan terpacu untuk mengharumkan nama Indonesia lebih baik lagi. Memang media selama ini banyak menyorot bahwa Indonesia adalah negara kerdil yang cuma suka berita gosip, kriminal, dan korupsi. Tetapi lebih baik menyalakan sebuah lilin. Lebih baik mengharumkan nama Indonesia. Daripada hanya sekedar berkata bahwa bangsa ini adalah bangsa yang penuh keburukan di dalamnya.
Mengalami kemacetan? Jangan mengeluh selagi kita berkontribusi terhadap macet tersebut.
Mengalami kebanjiran? Siapa yang bikin kali Ciliwung jadi mampet dengan sampah?
Banyaknya korupsi? Siapa yang dari awal membiasakan mencontek saat sekolah dan berlaku curang untuk mendapat kenikmatan sesaat?
Kemiskinan di mana-mana? Siapa yang jika punya uang itu konsumtif? Tidak diinvestasikan. Tidak bisa membuka lapangan pekerjaan toh?
Yah, momen 67 tahun Indonesia merdeka ini sangat tepat dirayakan bukan hanya untuk diperingati, tapi APA YANG BISA KITA LAKUKAN untuk menuju Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Tunjukkan cinta kita kepada Indonesia, dengan menjadikan bangsa ini lebih harum namanya, lebih berprestasi, lebih dihargai, dan lebih diingat sebagai sebuah bangsa yang besar dan kuat. Apapun caranya, sesuai dengan yang kamu suka. Berani?
Saya yang hanya bisa menulis dan juga mengajar pengembangan diri melalui CerdasMulia Leadership and Training Center alhamdulillah sudah mendapatkan beberapa capaian untuk Indonesia tercinta. Kali ini, saya dengan bangga mempersembahkan sebuah buku digital dengan judul 99 Kisah Motivasi Penyejuk Hati yang bisa diunduh secara gratis melalui halaman ini. Saya hanyalah seorang biasa yang suka mengajar dan menulis. Sesederhana itu. Siapa tahu, dengan lahirnya buku digital ini menginspirasi pemuda lainnya untuk terus mengisi kemerdekaan dengan semangat-semangat terbaik dalam menorehkan prestasi.
Dirgahayu Indonesia, adalah ulang tahun kita semua. Tidak cukup hanya diingat bahwa kita sudah merdeka selama 67 tahun. Tapi selama kita hidup di Indonesia, apa kontribusi yang sudah kita berikan untuk mengharumkan bangsa kita tercinta ini?
Ingin berkomunikasi dengan saya? Follow @ArryRahmawan

Terimakasih atas sharing ilmu dan pengetahuannya.Semoga slalu menjadimanfaat bagi semuanya. Salam sukses slalu. Amin
http://tokokarangbungapapa.klikspo.com/