Beberapa hari terakhir ini, saya sangat menikmati kebersamaan dengan istri saya. Di tengah kesibukan kami berdua, memang sengaja kami berupaya menyempatkan waktu untuk selalu bercengkerama dan berbagi cerita. Namun, beberapa hari terakhir ini ada suatu rasa yang berbeda. Kebersamaan kami berdua begitu utuh, fokus satu sama lain, dan kita pun banyak membicarakan hal – hal yang berkualitas.
Salah satu yang kami diskusikan adalah, “Kehidupan keluarga seperti apakah yang akan dibentuk dalam keluarga kami?” Pertanyaan yang sederhana, tetapi ternyata cukup sulit untuk dijawab juga, ya. Hehehe…. Jadi ceritanya, istri saya terinspirasi dari sebuah buku yang menyatakan bahwa sebagai pasangan, kita harus saling terbuka satu sama lainnya. Termasuk, keterbukaan kita ingin membentuk keluarga seperti apa.
Ingin tahu diskusi kami lebih lanjut? Silakan baca artikel ini lebih lengkap!
Filosofi Hidup Ideal di Keluarga Kecil Kami : Filosofi Pohon Rindang
Obrolan kami pun berujung pada sebuah hal yang sangat filosofis, tetapi mengena sekali. Inspirasi ini dicetuskan oleh istri saya, yang mengajukan kepada saya, “bagaimana apabila kita membentuk keluarga dengan filosofi sebuah pohon?”
Wah, saya tertarik nih. Istri saya ini selalu bisa melihat sesuatu yang tidak bisa saya lihat. Saya melihat pohon biasa – biasa saja, tetapi ternyata tidak dengan istri saya yang bisa menarik pembelajaran bagus dari sebuah pohon.
“Jadi, seperti layaknya sebuah pohon yang hidup. Dia harus memiliki akar yang kuat agar tidak mudah rubuh dan goyah. Setelah itu, dia harus memastikan untuk dapat terus tumbuh menjulang dan memastikan bahwa daunnya rindang serta berbuah lebat untuk memberikan kebermanfaatan.”
Dalam hati saya, WOW! Itu brilian banget gagasannya.
Istri saya mencetuskan bahwa setiap anggota keluarga, baik saya, istri, maupun anak – anak kami nanti harus bisa hidup layaknya sebuah pohon yang kokoh.
Memiliki akar yang kuat, dengan cara memaknai kehidupan sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
Memastikan tumbuh menjulang, dengan memanfaatkan potensi diri dan berprestasi yang terbaik dalam kehidupan, serta
Memiliki daun rindang dan buah lebat, dengan cara menjadikan keunggulan diri kita untuk bisa menginspirasi dan menebar kebermanfaatkan kepada orang lain.
Filosofi pohon ini menurut saya adalah filosofi yang sederhana namun memiliki makna yang sangat dalam. Hmm…. Sangat layak untuk dicoba! Thanks my honey, Melinda Nurimannisa for our quality time and discussion.
Bagaimana menurut Anda? Apakah saat ini Anda sudah menerapkan filosofi pohon rindang dalam kehidupan Anda?
