Ketika saya beberapa kali memberikan pelatihan atau seminar tentang menulis/menerbitkan buku, saya sering mendapatkan pertanyaan yang berulang – ulang ditanyakan oleh peserta. Pertanyaan itu selalu antara lain berkisar tentang, “Bagaimana caranya agar semangat menulis saya bisa terus ada?”
Pertanyaan yang berulang juga seringkali saya dapatkan dari pembaca blog saya ini. Kalau tadi tentang bagaimana menulis buku, sekarang pertanyaannya menjadi, “Bagaimana caranya agar saya bisa memiliki sebuah blog yang menarik seperti Anda?”
Kadang, saya bingung untuk menjawab pertanyaan itu. Bingung bukan berarti saya tidak punya jawabannya, tetapi saya merasa bahwa rasa – rasanya tidak ada resep khusus apalagi rahasia terkait menjaga konsistensi menulis, atau membuat sebuah blog yang bagus.
Misalnya tentang bagaimana caranya saya bisa menjaga konsistensi menulis? Beberapa kali dalam sesi tanya jawab seminar, saya menjawab.
“Saya bergaul dengan para penulis muda lain.”
Menariknya, ada lagi yang bertanya. “Apakah cuma itu, bang? Adakah yang lainnya?”
Jawaban saya, “yang lainnya ya? Hmm.. Saya meluangkan waktu untuk menulis, bukan menulis di waktu luang.”
“Terus apalagi ya, bang?”
“Coba kamu menulis hal – hal di topik yang kamu sukai.”
Begitu terus, hingga akhirnya jawaban – jawaban dari saya banyak digali oleh peserta. Sampai pada suatu kesimpulan bahwa jawaban atau tips dan trik dari saya itu sebenarnya tidak ada yang baru. Sifatnya malah lebih banyak Common Sense (sudah banyak diketahui khalayak umum dan bukan sesuatu yang spektakuler).
Terkait dengan bagaimana menghasilkan blog, jawabannya juga sama : common sense. Misal, bagaimana caranya agar bisa memiliki sebuah blog seperti arryrahmawan.net?
“Gunakan template blog yang rapi dan mobile friendly” (common sense)
“Mulailah menulis apa yang kamu sukai” (common sense)
“Luangkan waktu untuk menulis, bukan menulis di waktu luang” (common sense)
“Jika ada yang tidak bisa dilakukan, maka belajar dari ahlinya atau milikilah mentor.” (common sense)
Jadi, bagi mereka yang mengharapkan sebuah jawaban yang spektakuler mungkin akan kecewa. Kenapa? Karena setahu saya, orang – orang yang bisa meraih capaian di atas rata – rata orang kebanyakan itu sama dengan kita. Hal yang membedakan adalah, mereka mengubah pengetahuan yang common sense di kepala mereka, menjadi sebuah common practice atau tindakan yang biasa mereka lakukan sehari – hari.
Orang – orang hebat, umumnya bukan karena mereka tahu cara – cara hebat. Tetapi, mereka tahu cara – cara sederhana, dan bertindak sesegera mungkin dalam hidup mereka.
Saya ingat, beberapa hari lalu saya dikabari oleh salah satu alumni pelatihan saya (Young Trainer Academy) bernama Saskia Ratry Arsiwie. Saskia, adalah seorang mahasiswi semester awal di sebuah perguruan tinggi yang berhasil menerbitkan buku berjudul Faith, Attitude, and Love dari salah satu penerbit nasional dan bukunya ada di Gramedia. Saskia masih berusia 19 tahun, usia yang masih sangat muda bagi penulis buku yang didistribusikan secara nasional. Di YTA, memang ada sebuah program untuk mengembangkan alumni yang ingin menjadi penulis yang dinamakan writertrainer, sambil kemudian kita mengadakan kelas online dan diskusi tanya jawab. Peserta writertrainer itu puluhan orang banyaknya.
Menariknya, dengan pengetahuan yang sama di antara puluhan orang itu, mengapa hanya 1 – 2 orang alumni pelatihan / pembaca blog ini yang berhasil, sementara jauh lebih banyak dari mereka yang belum bisa menerbitkan buku atau memiliki blog yang bagus?
Perbedaannya hanya sedikit saja.
Mereka yang berhasil menerbitkan buku atau membuat blog menarik, mengubah hal – hal yang common sense tadi menjadi sebuah common practice (praktik sehari – hari).
Seringkali banyak orang yang kecewa saat mengikuti seminar atau pelatihan untuk sukses, saat mereka tidak menemukan hal – hal yang baru. Mungkin ada juga di antara Anda yang kecewa, karena sebenarnya apa yang disampaikan di seminar itu kita sudah tahu semua. Sekali lagi, common sense.
Tetapi, apakah kita sudah mengubah common sense tersebut menjadi common practice? Sudahkah kita meluangkan waktu untuk mempraktikkan berbagai macam ilmu yang sudah kita bayar mahal untuk bisa berhasil?
Atau, jangan – jangan kita hanya orang yang suka mengumpulkan ilmu – ilmu yang keren, namun tidak memiliki kemauan untuk bertindak. Jika itu yang terjadi, sampai kapanpun Anda belajar, maka Anda tidak akan menghasilkan apa – apa. Karena memang sebenarnya ilmu untuk berhasil dari dulu sampai sekarang, intinya ya itu – itu saja. Hal yang membedakan adalah bagaimana tindakan kita terhadapnya. Apakah hanya sekedar disimpan dan bilang, ‘ah yang ini sih saya sudah tahu, itu juga sudah tahu’. Atau Anda memilih untuk mengatakan, ‘saya akan bertindak hari ini juga’.
Jadi, memang ada rahasia yang selama ini disimpan rapat – rapat oleh para juara dan orang sukses. Rahasia itu adalah, mengubah common sense menjadi common practice. Saya yakin, saat membaca kalimat itu, Anda pasti berpikir itu common sense! ^^
Bagaimana pendapat Anda? Semoga bermanfaat untuk membuat hidup Anda semakin bahagia, bertumbuh, dan berdampak.
Salam,
Arry Rahmawan
